AIX
AIX (singkatan dari Advanced
Interactive eXecutive) adalah sebuah versi sistem operasi UNIX yang
dikembangkan oleh IBM untuk platform server dan workstation IBM RS/6000. Versi
pertama dari AIX dibuat berbasiskan sistem operasi UNIX System V release 2. Sebelum
dirilis kepada publik, singkatan AIX sebenarnya adalah Advanced IBM Unix. Versi
terbarunya, versi 5L 5.3 mendukung hingga 64 CPU dan mampu mengakses Random
access memory (RAM) hingga 2 terabyte. Sistem berkas JFS2 pun mendukung
kapasitas partisi dan ukuran berkas maksimum melebihi 16 terabyte.
Pengembangan
AIX versi 1, yang diperkenalkan pada
tahun 1986 merupakan sebuah versi UNIX yang dibuat berbasiskan UNIX System V
Release 3. Selanjutnya, IBM pun melakukan porting versi AIX tersebut agar dapat
digunakan di atas platform RS/6000, sebagai AIX/6000, dan semenjak tahun 1989
AIX pun menjadi sistem operasi utama untuk RS/6000. Pada saat mengembangkan
AIX, IBM dan INTERACTIVE Systems Corporation (yang dikontrak oleh IBM) juga
menambahkan kode sumber dari UNIX BSD versi 4.2 dan BSD 4.3.
Arsitektur yang didukung
AIX v1, mendukung PC IBM PS/2 Micro
channel Architecture, dan IBM 6150 RT.
AIX v2, mendukung seri sistem-sistem
IBM 6150 RT.
AIX v3, memperkenalkan dukungan
terhadap arsitektur IBM POWER.
AIX v4, memperkenalkan dukungan
terhadao arsutektur IBM PowerPC dan bus PCI.
AIX v5, memperkenalkan dukungan
terhadap arsitektur Intel IA-64 (meskipun AIX yang ditujukan untuk Intel
Itanium tidak pernah dirilis untuk publik dan hanya versi beta saja)[1]
AIX v5.1, memperkenalkan dukungan
terhadap fitur Logical Partitioning yang terdapat di dalam arsitektur POWER4,
dan merupakan versi terakhir yang mendukung bus MCA.
AIX v5.2, memperkenalkan dukungan
terhadap server blade JS20 yang berbasis IBM PowerPC 970.
AIX v5.3, memperkelkan dukungan
terhadap fitur MicroPartitioning yang dimiliki oleh POWER5.
AIX v6.1 (beta), memperkenalkan
dukungan terhadap Partition mobility yang dimiliki oleh arsitektur POWER5
(diumumkan pada tanggal 22 Mei 2007).
Linux
Linux (diucapkan ˈlɪnəks
atau /ˈlɪnʊks/)[1]
adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux
merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber
terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada
umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan
kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari
nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya,
peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang
diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari
munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk
penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer
ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation,
Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di
berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop,
superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem
permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan
router.
Para pengamat teknologi informatika
beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor
(vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang
tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan
kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti
Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model
pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal
dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya
sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa
pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) seperti
GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite)
seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, Gnumeric dan LibreOffice.
Minix
Minix adalah sebuah sistem operasi
keturunan UNIX yang bersifat open-source, yang dibuat berdasarkan arsitektur
microkernel. Kernel sistem operasi ini dibuat oleh seorang profesor di Vrije
Universiteit Amsterdam, Belanda yang bernama Andrew Stuart Tanenbaum yang pada
awalnya ditujukan untuk tujuan edukasional. Minix juga menjadi inspirasi bagi
Linus Torvalds untuk membuat kernel Linux.
Andrew Stuart Tanenbaum membuat Minix
di Vrije Universiteit Amsterdam, Belanda untuk memberikan contoh bagi
prinsip-prinsip dalam sistem operasi pada buku Operating Systems: Design and
Implementation yang dibuat olehnya serta diterbitkan oleh Prentice Hall pada
tahun 1987. Kode sistem operasi tersebut terdiri atas kira-kira 12000 baris,
yang terdiri atas kernel, manajer memori, dan sistem berkas yang diulas di
dalam buku. Sistem operasi ini kebanyakan ditulis dalam bahasa pemrograman
Tanenbaum pada awalnya mengembangkan
Minix sebagai sebuah sistem operasi UNIX yang kompatibel dengan komputer IBM PC
dan IBM PC/AT. Versi 1.5 dari Minix akhirnya di-port ke dalam arsitektur
mikroprosesor Motorola 68000, yang digunakan oleh banyak platform populer
seperti Atari ST, Amiga, dan Apple Macintosh.
Selain x86, dan Motorola 68000, Minix
juga dapat berjalan di atas Sun SPARC. Karena Motorola 68000 kurang sukses di
pasaran, Minix versi 2.0 akhirnya kembali dibuat hanya dalam format x86 saja.
Minix versi 3 telah dirilis, seiring dengan penerbitan buku Operating Systems
Design and Implementation, Third Edition (Prentice Hall, 2006, ISBN
0-13-142938-8) yang dibuat oleh Tanenbaum beserta Albert S. Woodhull.
Kompilator yang digunakan untuk
melakukan kompilasi Minix, merupakan sebuah kompilator yang diturunkan dari
Amsterdam Compiler Kit. Saat ini, melakukan kompilasi terhadap kernel Minix
belum mungkin jika menggunakan kompilator lainnya (gcc, atau kompilator
lainnya).
Desain prinsip sistem operasi yang
diterapkan oleh Tanenbaum terhadap Minix memengaruhi keputusan desain yang
diambil oleh Linus Torvalds dalam rangka pembuatan kernel Linux.
Linus Torvalds memang menggunakan
Minix dan menghargainya, tapi desain yang dibuatnya berbeda secara signifikan
jika dibandingkan dengan Minix, terutama ketika melihat desain kernelnya (Linux
menggunakan monolithic kernel sementara Minix merupakan microkernel).
Xenix
atau XENIX
Xenix atau XENIX adalah sistem operasi
keturunan UNIX yang dibeli lisensinya oleh Microsoft Corporation dari AT&T
sebagai pengembang UNIX Version 7 pada 1979. Setelah itu, Microsoft
mengembangkan Xenix sendirian, sebelum akhirnya dibantu oleh Santa Cruz
Operation (SCO) yang turut serta mengembangkannya. Xenix merupakan sistem
operasi UNIX yang berjalan di atas mikrokomputer 16-bit, di saat sistem UNIX
lainnya berfokus pada komputer mainframe. Sistem operasi ini diperkenalkan pada
tanggal 25 Agustus 1980, dan menjadi sistem operasi UNIX paling populer pada
zamannya.
Xenix berbeda dengan sistem UNIX versi
7 yang menjadi "leluhurnya", dengan memasukkan beberapa elemen dari
BSD, sebelum akhirnya sistem operasi ini menjadi UNIX paling populer digunakan
mengingat mikrokomputer 16-bit jauh lebih murah dibandingkan dengan mainframe.
Microsoft tidak menjual Xenix secara
langsung kepada pengguna, tapi mereka melisensikan Xenix kepada OEM seperti
Intel Corporation, Tandy Corporation, Altos, dan SCO yang kemudian melakukan
porting ke arsitektur komputer mereka masing-masing. Sebelum jalan di atas
mikrokomputer, Xenix berjalan di atas minikomputer PDP-11 dari Digital
Equipment Corporation.
Port pertama dari Xenix berjalan di
atas mikrokomputer berbasis Zilog Z8001 yang bersifat 16-bit. Altos kemudian
membuat versi mereka sendiri pada tahun 1982; Tandy Corporation juga berikutnya
mengintegrasikan Xenix ke dalam TRS-XENIX dengan prosesor Motorola 68000 pada
bulan Januari 1983 yang ternyata lebih gegas; lalu SCO juga membuat Xenix agar
dapat berjalan di atas Intel 8086 pada bulan September 1983. Sebuah port juga
dibuat untuk Apple Lisa yang juga menggunakan prosesor Motorola 68000. Pada
saat itu, Xenix dibuat berbasiskan UNIX System III dari AT&T.
Xenix versi 2.0 dirilis pada tahun
1985, dan dibuat berdasarkan UNIX System V. Versi update 2.1.1 menambahkan
dukungan terhadap prosesor Intel 80286. Rilis-rilis selanjutnya meningkatkan
kompatibilitas dengan UNIX System V.
Sewaktu Microsoft dan IBM bersepakat
untuk mengembangkan IBM OS/2, Microsoft pun kurang begitu bersemangat dalam
mengembangkan dan mempromosikan Xenix. Pada tahun 1987, Microsoft pun menjual
Xenix kepada Santa Cruz Operation dengan perjanjian bahwa Microsoft memiliki
25% saham di SCO. Ketika akhirnya Microsoft kurang begitu greget mengembangkan
OS/2 akibat munculnya Windows NT, Xenix pun semakin ditinggalkan.
Pada tahun 1987, SCO pun membuat Xenix
agar dapat berjalan di atas mikroprosesor Intel 80386DX, sebuah mikroprosesor
32-bit. Versi ini merupakan Xenix versi 2.3.1, yang juga memperkenalkan
dukungan terhadap bus SCSI dan TCP/IP.
Meski telah "ditinggalkan"
oleh Microsoft, Microsoft sebenarnya terus menggunakan Xenix secara internal,
dengan selalu mengeluarkan tambalan-tambalan untuk mendukung beberapa
fungsionalitas dalam UNIX kepada AT&T pada tahun 1987. Konon, hingga tahun
1992, Microsoft juga dalam perusahaan internal mereka menggunakan Xenix di atas
workstation Sun Microsystems atau minikomputer VAX dari DEC.
SCO pun mengubah Xenix menjadi SCO
UNIX pada tahun 1989. Pada saat itu, AT&T telah menyempurnakan penggabungan
beberapa fungsionalitas Xenix, BSD, SunOS, dan UNIX System V ke dalam sebuah
versi yang dikenal sebagai UNIX System V Release 4.
SCO UNIX memang masih dibuat dengan
menggunakan basis System V Release 3, tapi memiliki banyak fitur dari System V
Release 4. Versi Xenix terakhir (sebelum digabungkan ke SCO UNIX) adalah 2.3.4.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar